
2015
Bintuni merupakan kabupaten pemekaran dengan tingkat laju percepatan pembangunan yang dinilai paling tinggi di antara kabupaten-kabupaten pemekaran lain di Papua Barat. Beberapa indicator yang menunjukkan hal tersebut, di antaranya adalah peningkatan panjang jalan kabupaten dari yang semula hanya sekitar 425 meter kini pada tahun 2015 bertambah menjadi 31 kilometer, ditetapkannya Kabupaten Bintuni sebagai daerah yang sudah terbebas dari malaria. Selain itu, pemerintah kabupaten membebaskan warganya dari semua biaya pengobatan dan perawatan kesehatan hingga rumah sakit tingkat rujukan di mana pun tempatnya, juga biaya pendidikan sekolah hingga tingkat SMA dan program beasiswa untuk tingkat perguruan tinggi.
Popularitas kabupaten Bintuni tidak terlepas dari kandungan gas alam yang dimilikinya. Gas tersebut dicairkan, yang kemudian disebut sebagai LNG (Liquid Natural Gas), saat ini dikelola oleh sebuah perusahaan internasional British Petroleum dan dikenal dengan nama LNG BP Tangguh. Namun minyak dan gas bukan sektor utama yang memberi kontribusi kepada pendapatan masyarakat. Kontribusi utama justru datang dari sektor perikanan, kehutanan, pertanian, serta perdagangan dan jasa. Kegiatan penangkapan ikan banyak dilakukan oleh masyarakat di distrik Aroba dan Weriagar. Dari sektor kehutanan, jenis kayu jati putih, merbau, dan trembesi banyak dihasilkan dari distrik Bintuni dan Manimeri. Sedangkan dari sektor pertanian banyak dihasilkan tanaman hortikultura.
Komentar
Belum Ada Komentar