Pegunungan Arfak, Paradiso di Muka Bumi

Pegunungan Arfak, Paradiso di Muka Bumi
03
Des
2015
Pegunungan Arfak, Paradiso di Muka Bumi

Pegunungan Arfak, pegunungan tertinggi di Papua Barat, merupakan kawasan hutan hujan tropis yang lengkap dan sangat kaya dengan aneka ragam hayati. Puncak tertinggi Pegunungan Arfak adalah Gunung Umsini, 2.950 meter di atas permukaan laut (dpl). Dari teluk Doreri, Kota Manokwari, sejauh mata memandang, Pegunungan Arfak tampak sebagai deretan panjang gunung-gunung yang hijau pekat, menjulang, dan hampir sepanjang hari diselimuti kabut dan awan. Di Pegunungan Arfak itulah, tepatnya di kawasan Anggi, sejumlah spelelog Prancis beberapa tahun lalu menemukan gua alam dengan kedalaman 2.000 meter. Diperkirakan gua itu terdalam di dunia. Masih diperlukan eksplorasi lebih lanjut terhadap gua alam itu dengan melibatkan peneliti dari berbagai disiplin ilmu.


Sejak 1992, Kementerian Kehutanan menetapkan sebagian kawasan Pegunungan Arfak sebagai Cagar Alam, yaitu kawasan konservasi yang harus dilindungi dari kegiatan manusia, kecuali untuk penelitian. Pasalnya, cagar alam seluas 68.325 hektar itu merupakan laboratorium alam yang menyimpan ribuan spesies flora dan fauna Tanah Papua, warisan alam yang sangat penting bagi kemanusiaan dan ilmu pengetahuan. Seluruh kawasan Pegunungan Arfak memang merupakan habitat berbagai jenis flora endemik Papua, seperti berbagai spesies kupu-kupu endemik Papua, berbagai jenis burung cenderawasih, mambruk, dan kasuari. Menurut penelitian FAO, di Pegunungan Arfak hidup 2.770 jenis anggrek, termasuk anggrek merah yang warnanya begitu mencolok bagai nyala api di tengah kerimbunan pepohonan yang hijau tua. Anggrek endemik Pegunungan Arfak itu memiliki nama botani Mucuma novae guinea yang oleh peneliti asing dijuluki the flame of Irian.

Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar